Tata Bahasa yang Baik dan Benar
http://catatancintaabadi.blogspot.com/2012/10/tata-bahasa-yang-baik-dan-benar.html
Belajar Bahasa : Tata Bahasa yang Baik dan Benar
Ejaan dan Kaidah Tata Tulis
I.1 Ejaan
Secara umum, orang beranggapan bahwa ejaan berhubungan dengan melisankan. Hal ini terkait dengan makna kata mengeja (kata atau kalimat), yaitu menyebutkan huruf demi huruf pada kata atau kalimat itu. .
I.2 Kaidah Tata Tulis
Kaidah bahasa merupakan suatu himpunan beberapa patokan umum berdasarkan struktur bahasa.
Kaidah tata tulis terdiri dari :
· Pemakaian huruf
· Penulisan huruf
· Penulisan kata
· Pungtuasi (tanda baca)
Pemakaian Huruf Kapital Dan Huruf Miring
1. Huruf Kapital
A. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
B. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
C. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin, Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim, Nabi Ibrahim
Pengecualian:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Ampere, Wage Rudolf Supratman, Halim Perdanakusumah, Amir Hamzh
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
Mesin diesel, 10 volt, 5 ampere
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
Mengindonesiakan kata asing, keinggris-inggrisan
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
tahun Hijriyah, bulan Maret, hari Lebaran, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perang Candu
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya :
Asia Tenggara, Danau Toba, Terusan Suez, Tanjung Harapan
Pengecualian:
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar ke teluk, menyebrangi selat, pergi ke arah tenggara
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris, gula jawa, pisang ambon
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Keputusan Presiden RepublikIndonesia, Nomor 57, Tahun 1972
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
menjadi sebuah republik, menurut undang-undang yang berlaku
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:Perserikatan Bangsa-Bangsa, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan kecuali kata di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
1. Dr. doktor Ny. nyonya
M.A. master of arts Sdr. saudara
S.E. sarjana ekonomi Prof. Profesor
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Anis.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima.
1. Huruf Miring
A. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
majalah Bahasa dan Kesusastraan, surat kabar KOMPAS
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama kata abad ialah a. Dia tidak membicarakan hal itu.
Dia bukan menipu, tetapi ditipu. Buatlah kalimat dengan berlepas tangan!
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah padi ialah Oryza sativa.
Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Catatan: Dalam tulisan tangan, kata yang dicetak miring diberi garis di bawahnya.