METHODOLOGI RENUNGAN DAN PEMBAI’YATAN
https://catatancintaabadi.blogspot.com/2012/05/methodologi-renungan-dan-pembaiyatan.html
A. Tujuan (isi) dan Fungsi :
- Fungsi dalam arti proses
- Bentuk
- Sarana dan Komponen
- Peran Pemandu
B. Prinsip :
1. Seperangkat materi yang menyentuh harus saling terkait (sistematis)
2. Semua komponen hendaknya saling mendukung
3. Penciptaan suasana yang sepi dan hening
5. Peserta tidak diberikan/dibiarkan untuk berpikir
6. Peserta hendaknya terkonsentrasi
C. Tujuan :
Ø Mengembalikan dan menciptakan suasana jiwa serta seluruh system psykologi yang bersih.
D. Fungsi :
1. Menyadarkan (Intropeksi Diri).
2. Mengulas perjalanan kehidupan pribadi.
3. Menasehati.
4. Pengenalan pentingnya persaudaraan Serta Tanggung Jawab ;
a. Moral b. Sosial c. Intelektual d. Sejarah
5. Menanamkan semangat hidup berjuang
6. Penandaan atribut Organisasi
E. Proses :
1. Prakondisi
a. Ceremonial Organisasi
b. Konsentrasi Tahap I :
ü Arahan yang menekan
ü Meminta peserta untuk berdiri tanpa meninggalkan suara (bunyi)
ü Meminta kesediaan/kesiapan peserta
ü Meminta peserta untuk meninggalkan ruangan tanpa meninggalkan suara (Bunyi)
ü Setelah meninggalkan ruangan Peserta diarahkan untuk mengambil Air Wudhu
· Khusus peserta Akhwat (wanita) diwajibkan memakai Talkum (Bukena) sebelum masuk ruang
c. Konsentrasi Tahap II :
ü Peserta masuk ruangan satu persatu sementara lampu atau alat penerangan tetap menyala. (Berikan semangat dan penghargaan kepada peserta atas nilai konsistensinya).
ü Peserta diatur berdiri atau duduk dengan jarak minimal 25 cm (jika peserta dalam jumlah banyak), sementara posisi bergantung pada pilihan corak (sesuai keadaan).
ü Upayakan posisi peserta Akhwat (wanita) agar dekat dengan pemandu, carilah yang cengeng agar lebih efektif memancing suasana.
ü Minta kembali kesediaan peserta tanpa perlu menekan sebagaimana pada Tahap I (dengan intonasi suara rendah).
d. Orientasi Pengantar :
ü Syair
ü Do’a
ü Kontemplasi (dengan menegaskan keadaan/suasan jiwa peserta) yang diikuti dengan mematikan alat penerang kecuali lilin.
2. Pasca Kondisi :
a. Pengosongan
ü Meminta peserta berposisi seolah tengah dalam keadaan Shalat (Bila berdiri).
ü Meminta peserta untuk menundukan kepala secara bergantian sebanyak 3X berulang-ulang.
ü Menekan secara halus dengan menjelaskan bila berada dimana/tempat apa.
b. Stressing
ü Syair Kebutuhan mencari Tuhan :
R E F L E K S I I
Jangan tanyakan dimana Tanah Airku
Bukan Khurasan, Bukan Tempat Manapun
Di Timur ataupun di Barat
Jangan Tanya Apa Agamaku;
Aku Bukan Yahudi, Bukan pula Nasarani Ataupun Majusi
Karena Aku Tahu, Begitu Suatu Nama Kusebut
Begitu Anda Memberi Arti Yang Lain
Daripada Makna Yang Hidup Dalam Hatiku
Ya…! Dia Allah, tiada Sesembahan yang layak disembah selain Dia
Ya Allah… Ya Rabbi
Mereka selalu mempertanyakan tentang diri-Mu
Bukankah Tanpa mereka Bertanya Engkau Tetap Ada
Namun dalam kesadarannya, mereka selalu ingkar terhadap-Mu
Ya Allah… Ya Rabbi
Mengapa Engkau menciptakan mahluk yang beridentitaskan Manusia…!
Mahluk yang tidak pernah sadar akan eksistensinya sebagai Khalifah
Sebagai Wakil-Mu dimuka bumi ini
Mereka terkadang SOMBONG, ANGKUH, CONGKAK
dan bahkan MUNAFIK… dalam ruang yang hampa ini
Apa yang ingin kalian sombongkan…
Kenapa kalian harus Angkuh…
Kenapa kalian harus bersifat Congkak…
Ya Allah… Ya Rabbi
Kami malu dan takut dihadapan-Mu
Kami begitu hina dan penuh dengan nista
Kami begitu rendah dihadapan-Mu
Karena tidak ada yang bisa kami banggakan
Kami hadir dimuka bumi ini tanpa membawa apapun
Dan akan kembali pada-Mu tanpa membawa apapun
Selain Ridho-Mu, Ya… Allah
Kami akan kembali dan pasti akan kembali kepada-Mu
ü Syair mengingatkan janji dan ikrar sebagai hamba (Bacakan Q.S. 7 : 172) :
R E F L E K S I II
Tahukah kalian…
Apa yang telah kalian ikrarkan
sebelum kalian dibuang dimuka bumi ini…?
Kalian telah berikrar kepada Allah :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ mereka menjawab ‘betul’ (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan ‘sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (ke-Esa-an Tuhan).
Masih ingatkah kalian akan ikrar itu…?
Sadarkah kalian, darimanakah sesungguhnya kalian…?
Sadarkah kalian akan keberadaanmu hari ini…?
Sadarkah kalian, akankah kemanakah kalian nanti…?
Innalillahi Wainna Illahi Rodjiun
Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya
Apakah kalian telah siap untuk itu…?
ü Doa kepada Tuhan, Alam dan Manusia :
R E F L E K S I III
Ya… Allah, Engkau adalah Pemilik segala yang dilangit dan di bumi
Engkau adalah Pemilik jiwa ini
Engkau menjadikan kami sebagai Khalifah untuk membangun tatanan sosial
Engkau menjadikan kami pemimpin dimuka bumi ini untuk memakmurkan alam
Bukan untuk menghancurkannya
Karena kami adalah sebuah kesatuan tak terpisahkan
ü Mengajak peserta untuk mengarahkan seluruh indera guna meluruskan jiwa yang sesungguhnya yang dikuti dengan ketukan palu yang sekaligus berfungsi mematikan alat penerang terakhir (sebelumnya semua lilin pada peserta telah dimatikan).
R E F L E K S I IV
Bukalah Mata kalian untuk melihat segala realitas…
Bukalah Telinga kalian untuk mendengar bisikan…
Bukalah Hati kalian untuk renungkan sebuah kebenaran…
Apakah kalian masih memiliki kesadaran
Apakah kalian sadar akan realitas ini
Kalian tidak sadar dan kalian tidak akan pernah sadar
Karena kalian adalah mahluk yang munafik yang pernah ada dimuka bumi ini…!
ü Dilanjutkan dengan mendengungkan Adzan.
ü Membacakan Kalam Illahi dan Saritilawah (Q.S Luqman : 12 – 19).
c. Kembali ke point (a) item 1 – 3 atau Re-Stressing.
d. Mewakili peserta berdoa :
R E F L E K S I V
Ya… Allah, Ya… Rabbi
Tidak ada Ruang untuk kami huni
Tidak ada Waktu yang kami tempuh
Selain dengan izin-Mu, Selain dengan Ridho-Mu
Namun terkadang kami tidak sadar akan hal itu
Janganlah hukum kami karena murka-Mu
Tapi hukumlah kami karena Cinta-Mu
Karena itu akan mendekatkan kami pada-Mu…
e. Pragmentasi Puisi yang diikuti Syair :
R E F L E K S I VI
Mereka diujung sana duduk termenung menanti kematian
Mereka disudut sana berandai tentang sebuah kepastian
Mereka diujung sana berdiri menegadahkan kedua tangannya
Mereka disudut sana melafazkan sebuah kebenaran dalam kata-kata
Kata-kata yang keluar dari bibir mereka terasa hampa dalam kegalauan
Kata-kata yang keluar dari bibir mereka terasa sendu untuk didendangkan
Kata-kata yang keluar dari bibir mereka terlalu sumbang untuk didengar
Kata-kata yang keluar dari bibir tidak mampu untuk meruntuhkan tembok kesombongan diri mereka sendiri
Mereka dan kata-kata adalah Satu
Namun… apakah menyatu dalam sebuah keyakinan…?
Seseungguhnya Mata, Telingah dan Hati
akan diminta pertanggungjawaban suatu saat nanti
apa yang harus dipertanggungjawabkan?
f. Kembali ketukan palu 3X guna menetralisir keadaan peserta (Bila peserta menangis).
g. Stressing kepada kedua orang tua (khususnya Ibu).
R E F L E K S I VII
Ingatkah kalian, tentang makanan yang engkau makan…?
Ingatkah kalian, tentang air yang kalian minum…?
Ingatkah kalian, tentang udara yang kalian hirup…?
Ingatkah kalian akan semua itu…?
Ingatkah siapa yang telah memberikan itu…?
Mereka adalah sepasang manusia
yang direstui Allah untuk hidup bersama
Ya… mereka adalah orang tua kalian…!
Ayah kalian yang begitu perkasa
Tanpa mengenal lelah, meneteskan keringat dan air mata mencari nafkah untuk kalian
Ibu kalian yang begitu cantik, anggun dan ayu dalam manifestasi Illahi
Yang telah 9 bulan 10 hari
berjalan tertatih-tatih memboyong buah hati dalam kandungannya
tidak pernah dia mengeluh akan hal itu…
setiap saat Ibu kalian berdoa, semoga buah hati yang dikandungnya akan menjadi anak yang saleh dan taat kepada Allah
tahukah kalian, setiap saat dia mendoakan hal tersebut sebelum engkau dilahirkan dimuka bumi ini…
h. Kembali berdoa dan lantunan puisi
i. Lantunan Syair, doa, serta puisi secara bergantian.
j. Nyanyian untuk menghentikan tangisan :
…..Shalawat Badar…..
k. Penanaman Semangat juang (hari kemarin, hari ini dan hari esok)
l. Istigfar :
- Doktrin Ke-Islam-an
- Doktrin Ke-Organisasi-an
- Doktrin Ke-Mahasiswa-an
m. Penutupan.
n. Mengangkat Sumpah peserta (Bai’yah) dengan terjemahan :
- Syahadatan dengan terjemahan langsung
- Doa langsung terjemahan
- Kesediaan berTuhan kepada Allah SWT, Bernabikan Muhammad dan Beragamakan Islam.
o. Mengangkat Sumpah berorganisasi :
- Menjunjung tinggi hakekat organisasi ini
- Bersedia menerima tanggung jawab organisasi dalam bentuk; Moral, Sosial dan Intelektual.
p. Mengangkat Sumpah Mahasiswa Indonesia :
- Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah
Berbangsa Satu, Bangsa Yang Anti Penindasan
- Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah
Bertanah Air Satu, Tanah Air Yang Gandrung Akan Keadilan
- Kami Mahasiswa Indonesia Bersumpah
Berbahasa Satu, Bahasa Tanpa Kebohongan
q. Penandatangan buku registrasi anggota.
r. Silahturahmi (pesan kesadaran antar unsur)